KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah perjalanan Ke
Jogjakarta ini.
Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai dari laporan perjalanan ini. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat banyak kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Ciamis, 4 Januari 2015
Raihan Nagar Rinaldi
M.Rizki Ramadhan
Rizal Rizwansah
M.Fakhri Hibatullah
Kiran Nunggalih
Dadan Arief J
Daftar Isi
a.Kata Pengantar………………………………………………………………...1
b.Daftar Isi………………………………………………………………………..2
c.Bab dan Sub bab……………………………………………………………...3
1.Pendahuluan……………………………………………………………….3
2.Pembahasan hasil penelitian……………………………………………..3-5
3.Penutup……………………………………………………………………..6
d.Penutup………………………………………………………………………...6
e.Daftar Pustaka………………………………………………………………...7
b.Daftar Isi………………………………………………………………………..2
c.Bab dan Sub bab……………………………………………………………...3
1.Pendahuluan……………………………………………………………….3
2.Pembahasan hasil penelitian……………………………………………..3-5
3.Penutup……………………………………………………………………..6
d.Penutup………………………………………………………………………...6
e.Daftar Pustaka………………………………………………………………...7
Bab 1
Pendahuluan
Pendahuluan
1.1 Latar belakang Penulisan
Untuk menyelesaikan tugas membuat laporan perjalanan ke Yogyakarta dan belajar juga menambah wawasan tentang pembuatan makalah.
Untuk menyelesaikan tugas membuat laporan perjalanan ke Yogyakarta dan belajar juga menambah wawasan tentang pembuatan makalah.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Sebagai penambah ilmu dan wawasan.
Sebagai penambah ilmu dan wawasan.
1.3 Metode Penelitian
Melihat dan mempelajari langsung ke lapangan.
Melihat dan mempelajari langsung ke lapangan.
Bab 2
Pembahasan hasil penelitian
Pembahasan hasil penelitian
2.1 Objek Study Lapangan yang dikunjungi
a.Letak Geografis Objek Study Lapangan
A.Candi Borobudur
Terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
a.Letak Geografis Objek Study Lapangan
A.Candi Borobudur
Terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
B.Benteng
Vredeburg
Ke arah selatan dari Malioboro,kawasan nol kilometer,dekat perempatan kantor pos besar.
Ke arah selatan dari Malioboro,kawasan nol kilometer,dekat perempatan kantor pos besar.
C.Taman
Pintar
Taman Pintar berada di tengah pusat kota Yogyakarta.berdekatan dengan beberapa objek wisata seperti Benteng Vredeburg dan Malioboro.
D.Keraton Kesultanan Yogyakarta
Terletak dihutan Garjitawati,membentang antara sungai Cole dan Sungai Winaga,dari utara ke selatan.
Taman Pintar berada di tengah pusat kota Yogyakarta.berdekatan dengan beberapa objek wisata seperti Benteng Vredeburg dan Malioboro.
D.Keraton Kesultanan Yogyakarta
Terletak dihutan Garjitawati,membentang antara sungai Cole dan Sungai Winaga,dari utara ke selatan.
E.MuseumDirgantara
berlokasi di ujung utara Kabupaten Bantul dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman tepatnya di area komplek Pangkalan Udara TNI-AU Adisucipto Yogyakarta.
berlokasi di ujung utara Kabupaten Bantul dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman tepatnya di area komplek Pangkalan Udara TNI-AU Adisucipto Yogyakarta.
F.Malioboro
Jalan tersebut berada antara jalan Jenderal Ahmad Yani dan jalan Abu Bakar Ali.
Jalan tersebut berada antara jalan Jenderal Ahmad Yani dan jalan Abu Bakar Ali.
b.Riwayat/Sejarah
berdirinya
A.Candi Borobudur
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
B.Benteng Vredeburg
Benteng yang dibangun pada tahun 1765 oleh Pemerintah Belanda ini digunakan untuk menahan serangan dari Kraton Yogyakarta. Dengan parit yang mengelilinginya, benteng yang berbentuk segi empat ini memiliki menara pengawas di keempat sudutnya dan kubu yang memungkinkan tentara Belanda untuk berjalan berkeliling sambil berjaga-jaga dan melepaskan tembakan jika diperlukan.
C.Taman Pintar
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
A.Candi Borobudur
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
B.Benteng Vredeburg
Benteng yang dibangun pada tahun 1765 oleh Pemerintah Belanda ini digunakan untuk menahan serangan dari Kraton Yogyakarta. Dengan parit yang mengelilinginya, benteng yang berbentuk segi empat ini memiliki menara pengawas di keempat sudutnya dan kubu yang memungkinkan tentara Belanda untuk berjalan berkeliling sambil berjaga-jaga dan melepaskan tembakan jika diperlukan.
C.Taman Pintar
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
D.Keraton Kesultanan Yogyakarta
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
E.Museum
Dirgantara
Museum ini merupakan Museum Dirgantara terlengkap di Indonesia yang menempati Area seluas lima hektar dengan luas bangunan sekitar 7.600 m2. Museum Dirgantara Mandala sejarahnya berasal dari penggabungan dua Museum yakni Museum Pusat AURI yang didirikan 1967 di Jakarta dan Museum Pendidikan atau Taruna yang sudah ada di komplek pendidikan AKABRI Bagian Udara Jogja. Pada 1977 keduanya kemudian digabungkan.
Museum ini merupakan Museum Dirgantara terlengkap di Indonesia yang menempati Area seluas lima hektar dengan luas bangunan sekitar 7.600 m2. Museum Dirgantara Mandala sejarahnya berasal dari penggabungan dua Museum yakni Museum Pusat AURI yang didirikan 1967 di Jakarta dan Museum Pendidikan atau Taruna yang sudah ada di komplek pendidikan AKABRI Bagian Udara Jogja. Pada 1977 keduanya kemudian digabungkan.
F.Malioboro
Dalam bahasa Sansekerta, kata “malioboro” bermakna karangan bunga. itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika Keraton mengadakan acara besar maka jalan malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama “Marlborough” yang pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M. pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian keraton Yogyakarta (Kediaman Sultan).
Dalam bahasa Sansekerta, kata “malioboro” bermakna karangan bunga. itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika Keraton mengadakan acara besar maka jalan malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama “Marlborough” yang pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M. pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian keraton Yogyakarta (Kediaman Sultan).
Bab 3
Penutup
Penutup
1.Kesimpulan
Pelaksanaan perjalanan ke Yogyakarta juga tugas
pembuatan laporannya,membuat wawasan semakin bertambah,selain itu juga dapat
mempererat kebersamaan antar teman.
2.Saran
Kami mengharapkan
siswa untuk lebih meningkatkan kedisiplinan apabila diadakannya Tour
kembali. Kami harap agar semua siswa bisa ikut semua dan kami sangat
mengharapkan untuk ketepatan waktunya agar siswa tidak merasa kesal menunggu
terlalu lama.
Daftar Pustaka
Imuzcorner (2012). Penulisan Daftar Pustaka
Yang Benar. From http://www.imuzcorner.com/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-yang-benar.html , 4 Januari 2015
Thalia Rizka Amalia Bachteriawan (2014).
Contoh Laporan Study Tour Ke Yogyakarta. From http://thaliarizka2.blogspot.com/2014/01/contoh-laporan-perjalanan-study-tour-ke.html , 4 Januari 2015
SmartCommunity. Keraton Yogya. From http://bumikupijak.com/index.php?option=com_content&view=article&id=81:keraton-yogya&catid=19:knowledge&Itemid=35 , 4 Januari 2015
JogjaTrip. Benteng Vredeburg. From http://jogjatrip.com/id/90/Benteng-Vredeburg
, 4 Januari 2015
Wisata Indonesia. Museum Dirgantara Mandala.
From http://banggawisatalokal.blogspot.com/2011/11/museum-dirgantara-mandala.html , 4 Januari 2015
Rani Octaviani (2013). Artikel Malioboro.
From http://ranioctaviani11.blogspot.com/2013/01/artikel-malioboro.html , 4 Januari 2015